Rabu, 08 Juni 2016

Begini, cara mengatasi "Demam Korea"

Pengaruh budaya korea terhadap remaja indonesia
Budaya korea yang booming ini sudah menginfeksi indonesia. Ratusan judul drama, musik pop, serial, film hingga boyband dan girlband diputar dan dipertontonkan dilayar televisi indonesia pada beberapa tahun terakhir ini. Korea memiliki daya tarik yang luar biasa yang menyebabkan makin bertambahnya jumlah pecinta korea. Banyak orang tertarik pada korea karena unik dalam berbagai sisinya seperti kebudayaan, kuliner, hingga pariwisatanya.
Indonesia adalah salah satu negara yang banyak masyarakatnya menyukai budaya korea. Awalnya, setelah drama FullHouse ditayangkan, banyak drama lain yang ditayangkan di stasiun Indonesia. Drama yang paling banyak disukai adalah Boys Before Flowers. Tidak hanya drama nya saja yang disukai, boyband dan girlband nya pun tak kalah menarik dan disukai semua umur karena suka akan wajah asia yang khas oriental, kemudian aksi dance, gaya rambut, sampai style fashion para artis korea pun sampai saat ini dijadikan trendsetter masa kini.
“Demam Korea” mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir masyarakat. Pemerintah korea pun memanfaatkan cara ini untuk memperbanyak pemasukkan negara atau devisa negara karena makin banyaknya turis asing yang berlibur ke korea karena pariwisata yang menarik.
Belum lama ini juga semakin tumbuh menjamur restoran authentic korea di mall mall kota di indonesia, dan juga sekolah khusus korea dan pembelajaran Bahasa korea
Korean Wave, siapa yang tak kenal dengan istilah ini? Hampir di seluruh Negara Asia mengalami fenomena Korean Wave atau yang lebih sering dikenal dengan Demam Korea. Negara-negara di Asia seperti Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Thailand, Philiphina, Singapura, Malaysia, Indonesia dan lain-lain. Bahkan sekarang, Korean Wave juga sudah menyebar ke belahan bumi bagian barat seperti Amerika, LA, Paris, Eropa dan lain-lain.Demam Korea ini meliputi film, musik, fashion, budaya, bahasa dan lain-lain. Yang paling berpengaruh atau memiliki pengaruh besar yaitu musik.
Di Indonesia sendiri remajanya mengalami fenomena ini, padahal sebelumnya di Indonesia juga pernah mengalami yang dinamakan Japanese Wave atau yang lebih familiar yaitu J-Pop. Sama halnya dengap J-PopK-pop atau Korean Pop juga tidak kalah terkenal. Remajanya sama-sama tergila-gila dengan musik Negara Asia Timur tersebut. Terhitung dari tahun 2010 sampai tahun ini (2013) ada kurang-lebih 25 Boyband dan Girlband maupun penyanyi solo dari Negara Ginseng yang mengadakan konser di Indonesia. Antusiasme remaja Indonesia juga sangat tinggi, ditandai dengan jumlah tiket yang terjual, jumlahnya tidak main-main.
Korean Wave ini tentu membawa pengaruh pada pribadi peminatnya, terhadap musik, maupun Negara itu sendiri. Banyak pengaruh negatif maupun positif yang di dapat dari fenomena ini.
Tahun 2012 adalah puncak dari fenomena ini. Dimana di Indonesia sendiri muncul beberapa Boyband dan Girlband a’la Boyband-Girlband Korea yang sempat memunculkan pro dan kontra tersendiri di Indonesia. Musisi di Indonesia sempat angkat bicara tentang masalah tersebut. Adanya Boyband-Girlband di Indonesia dinilai mengalahkan Band yang menjadi ciri khas musik di Indonesia.
            Pengaruh lainnya yaitu terhadap peminat musiknya. Remaja Indonesia lebih memilih mendengarkan lagu K-pop atau lebih memilih berdandan mirip dengan idolanya yang terkesan lebih ‘terbuka’ serta mengikuti gaya hidup masyarakat Korea Selatan. Selain itu, remajanya lebih senang berbicara bahasa Korea dibandingkan berbicara Bahasa Indonesia yang baik dan benar.   Hal tersebut menurunkan nilai kebangsaan dan kebudayaan bagi bangsa Indonesia karena pengaruh asing itu.
            Tidak hanya itu, remaja Indonesia menjadi lebih konsumtif dan juga terkesan boros. Mereka membeli stuff, tiket konser, ataupun album original dari idolanya.
Bahkan saat ini, ada beberapa channel TV di Indonesia yang memiliki acara tersendiri untuk K-popers (fans K-pop) ini. Hal itu juga membawa pengaruh negatif dalam dunia perfilman di Indonesia karena masyarakatnya lebih senang menonton film Korea daripada film-film buatan anak bangsa. Dan tahun 2013, Youtube meluncurkan channel khususK-Pop di beberapa Negara termasuk Indonesia.
CARA MENGATASI DAMPAK BUDAYA KOREA
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur.
Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara,
  1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya  semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk mengatasi budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.
  2. Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll .
    Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa  dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat tidak baik langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.
  3. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
  4. Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
  5. Mengenali, memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
    Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
  6. Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan kita di akui oleh negara lain misalnya seperti atik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari negara mereka

Urutan Tonggak-tonggak Berdirinya NKRI



Tonggak Pertama
Tonggak sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, yakni kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Boedi Oetomo. Tahun itu disebut oleh bangsa Indonesia sebagai tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Berdirinya organisasi Boedi Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang kemudian berkembang menjadi Jong Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari luar Jawa seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagainya. Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik praktis secara nyata, meskipun tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu Negara Indonesia Merdeka. Di samping organisasi pemuda yang besifat nasional, terdapat juga organisasi pemuda yang berorientasi keagamaan, yakni Jong Islamieten Bond yang lebih berorientasi pada politik praktis. Organisasi-organisasi pemuda tersebut yang pada tahun 1928 bersatu padu mendeklarasikan ”Sumpah Pemuda.”

Tonggak Kedua
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA
INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA
INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya" gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Sumpah Pemuda di tulis Moehamad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang lebar oleh MOH. Yamin.

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang penting bagi berdirinya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Karena sumpah pemuda merupakan awal mula terbentuknya organisasi-organisasi bersifat nasionalisme, yang pada awalnya lebih cenderung bersifat kedaerahan. Dan sumpah pemuda juga merupakan pembuktian bahwa kita semua adalah satu, satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Oleh karena itu bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa yang tetap digunakan hingga saat ini. Kesimpulannya, kenapa sumpah pemuda begitu penting hal ini dikarenakan sumpah pemuda merupakan tolak ukur terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tonggak Ketiga
Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, di depan Sidang BPUPKI.” Bung Karno pada waktu itu mengusulkan dasar negara bagi negara yang akan didirikan, yang beliau sebut Pancasila. Dan setelah melalui perdebatan dan musyawarah yang cukup intens, akhirnya dengan beberapa perubahan, rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD, meski tidak dengan menyebut kata Pacasila. Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan telah mengalami beberapa kali perubaan UUD, namun demikian rumusan Pancasila selalu terdapat dalam Pembukaan atau Mukaddimah UUD yang bersangkutan.
Sementara itu pada masa pemerintahan Presden Sokarno dan pemerintahan Presiden Soeharto diupayakan untuk mengimplementasikan Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara. Pancasila disamping sebagai dasar negara, didudukkan pula sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup rakyat Indonesia. Dengan demikian kedudukan Pancasila sangat sentral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Tonggak Keempat
Tonggak sejarah keempat adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-putri bangsa, bukan suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa Indonesia membangun bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang Inggris menyebutnya sebagai afluent society. Ternyata proklamasi saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan dari dunia internasional.

Tonggak Kelima
Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin menguasai kembali negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya. Dengan mengerahkan kekuatan militernya pemerintah Belanda berusaha menguasai kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.